PENERAPAN BUDAYA POSITIF MELALUI “KEYAKINAN KELAS “
DI SD NEGERI 008 BULUH RAMPAI
Sumber : Modul 1.4 Budaya Postif Pendidikan Guru
Penggerak
Penulis : MARYANTO
Sekolah : SD NEGERI 008 BULUH RAMPAI
A. Latar Belakang
Tujuan penerapan pembelajaran di sekolah salah satunya untuk membentuk
peserta didik menjadi insan yang
berpendidikan, kreatif, dan berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilaksanakan kegiatan pembiasaan
yang baik dalam
proses pembelajaran. Pembiasaan penerapan budaya yang baik atau budaya positif akan
membentuk murid yang berprestasi dan berkarakter. Budaya positif perlu dibangun
di dalam kelas pada saat pembelajaran dan juga di lingkungan sekolah serta luar
sekolah. Sebagai bentuk pembiasaan tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya
positif yang diharapkan di sekolah perlu adanya hal yang disepakati bersama dan
dilakukan dalam waktu yang lama.
Budaya positif
sangat penting untuk dikembangkan pada pembelajaran sekolah dasar mengingat pada masa ini adalah dasar dalam menanamkan nilai-nilai yang positif untuk murid
yang akan dibawanya sampai dewasa. Budaya positif akan membentuk karakter dan kecerdasan mereka. Budaya positif juga menjadi filter bagi murid dalam menghadapi kemajuan zaman
yang semuanya serba
digital. Menerapkan budaya positif untuk anak kelas rendah berbeda dengan anak usia di atasnya, karena anak kelas rendah hanya akan meniru apa yang dicontohkan.
Bentuk
membangun budaya positif dalam
menumbuhkan karakter murid di sekolah cukup beragam dapat dilakukan melalui keteladanan dan pembiasaan
sehari-hari. Dalam pelaksanaannya pun disesuaikan dengan tingkatan kelasnya. Budaya positif dapat diterapkan melalui kata-kata yang positif dibarengi dengan tindakan-tindakan yang positif, sehingga budaya positif akan timbul karena dorongan dalam
diri murid bukan karena takut akan hukuman dari guru atau
orang lain.
Menurut
KHD bahwa pendidikan bertujuan untuk mencapai kehidupan dan kebahagian
setinggi-tingginya. Salah satu bentuk menumbuhkan budaya positif yang dapat
diterapkan di kelas tingkat sekolah dasar adalah dengan membuat keyakinan kelas yang berawal dari kesepakatan kelas. Keyakinan kelas ini dibuat
dan disepakati oleh guru
dan murid. sehingga hal ini akan menumbuhkan hal-hal positif di
kelas.
B. Deskripsi Aksi Nyata
Dalam mewujudkan
budaya positif perlu adanya dukungan dan motivasi dalam bentuk kolaborasi
antara kepala sekolah dengan guru dan antara guru dengan murid, serta antara
murid dengan orang tua. Berkolaborasi dengan teman sejawat atau wali kelas
dalam mewujudkan budaya positif melalui keyakinan kelas berawal dari kesepakatan
kelas. Kegiatan tersebut dilakukan agar semua warga sekolah baik kepala
sekolah, guru dan murid serta orang tua mempunyai sudut pandang yang sama dalam
menerapkan “Keyakinan Kelas” di semua kelas yang ada di sekolah. Keyakinan
kelas ini diharapkan dapat menunjang cerciptanya budaya positif dan dapat terlaksana dengan
baik. Bentuk budaya positif yang ada dalam keyakinan kelas diantaranya berdoá
sebelum belajar, masuk tepat waktu, menjaga lingkungan tetap bersih, taat dan
patuh kepada guru.
C. Tujuan
Budaya positif yang akan saya kembangkan di kelas saya
bertujuan :
1.
Menciptakan murid yang merdeka belajar dan memiliki disiplin diri yang
kuat
2.
Menumbuhkan
rasa tanggung jawab
dan empati terhadap orang lain
3.
Menumbuhkan budaya positif di sekolah dengan
menyakini nilai-nilai budaya universal.
D. Tolok Ukur
1. Terbentuknya “Keyakinan Kelas”melalui
kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan guru dan murid
2. Murid menunjukkan tanggung jawab
dan empati pada orang lain.
3. Murid mampu menjalankan dan
menerapkan “Keyakinan Kelas”yang telah dibuat.
E. Linimasa Tindakan
1. Menghadap Kepala Sekolah untuk
menjelaskan pentingnya penanaman budaya positif dan keyakinan kelas di sekolah,
serta meminta izin untuk mendesiminasikan bersama rekan guru.
2. Mengumpulkan rekan guru untuk
melakukan desiminasi pemahaman materi Budaya Positif (Keyakinan Kelas dan
Segitiga Restitusi).
3. Berkoordinasi dan berkolaborasi
dengan guru kelas untuk membuat keyakinan kelas di kelas masing-masing.
4. Memantau, refleksi dan
mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat.
F. Dukungan yang Dibutuhkan
1. Dukungan dari Kepala Sekolah,
rekan guru, dan murid agar tindakan yang disusun dapat dilakukan secara lancar
dan menyeluruh.
2. Peserta didik yang mendukung
dalam membuat keyakinan kelas
3. Sarana dan prasarana untuk
menumbuhkan Budaya Positif di sekolah.
4. Orang tua dalam melakukan budaya positif di rumah
F. Dokumentasi Kegiatan



Dengan keyakinan kelas pembelajaran lebih menyenangkan
BalasHapusSetuju pak Dede.
Hapus