Kamis, 22 September 2022

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 


 

PENERAPAN BUDAYA POSITIF MELALUI “KEYAKINAN KELAS “

DI SD NEGERI 008 BULUH RAMPAI


Sumber : Modul 1.4 Budaya Postif Pendidikan Guru Penggerak

Penulis  : MARYANTO

Sekolah : SD NEGERI 008 BULUH RAMPAI


A. Latar Belakang

Tujuan penerapan pembelajaran di sekolah salah satunya untuk membentuk peserta didik menjadi insan yang berpendidikan, kreatif, dan berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilaksanakan kegiatan pembiasaan yang baik dalam proses pembelajaran. Pembiasaan penerapan budaya yang baik atau budaya positif akan membentuk murid yang berprestasi dan berkarakter. Budaya positif perlu dibangun di dalam kelas pada saat pembelajaran dan juga di lingkungan sekolah serta luar sekolah. Sebagai bentuk pembiasaan tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya positif yang diharapkan di sekolah perlu adanya hal yang disepakati bersama dan  dilakukan dalam waktu yang lama.

Budaya positif sangat penting untuk dikembangkan pada pembelajaran sekolah dasar mengingat pada masa ini adalah dasar dalam menanamkan nilai-nilai yang positif untuk murid yang akan dibawanya sampai dewasa. Budaya positif akan membentuk karakter dan kecerdasan mereka. Budaya positif juga menjadi filter bagi murid dalam menghadapi kemajuan zaman yang semuanya serba digital. Menerapkan budaya positif untuk anak kelas rendah berbeda dengan anak usia di atasnya, karena anak kelas rendah hanya akan meniru apa yang dicontohkan.

Bentuk  membangun budaya positif dalam menumbuhkan karakter murid di sekolah cukup beragam dapat dilakukan melalui keteladanan dan pembiasaan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya pun disesuaikan dengan tingkatan kelasnya. Budaya positif dapat diterapkan melalui kata-kata yang positif dibarengi dengan tindakan-tindakan yang positif, sehingga budaya positif akan timbul karena dorongan dalam diri murid bukan karena takut akan hukuman dari guru atau orang lain.

Menurut KHD bahwa pendidikan bertujuan untuk mencapai kehidupan dan kebahagian setinggi-tingginya. Salah satu bentuk menumbuhkan budaya positif yang dapat diterapkan di kelas tingkat sekolah dasar adalah dengan membuat keyakinan kelas yang berawal dari kesepakatan kelas. Keyakinan kelas ini dibuat dan disepakati oleh guru dan murid. sehingga hal ini akan menumbuhkan hal-hal positif di kelas.

B. Deskripsi Aksi Nyata

Dalam mewujudkan budaya positif perlu adanya dukungan dan motivasi dalam bentuk kolaborasi antara kepala sekolah dengan guru dan antara guru dengan murid, serta antara murid dengan orang tua. Berkolaborasi dengan teman sejawat atau wali kelas dalam mewujudkan budaya positif melalui keyakinan kelas berawal dari kesepakatan kelas. Kegiatan tersebut dilakukan agar semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru dan murid serta orang tua mempunyai sudut pandang yang sama dalam menerapkan “Keyakinan Kelas” di semua kelas yang ada di sekolah. Keyakinan kelas ini diharapkan dapat menunjang cerciptanya  budaya positif dan dapat terlaksana dengan baik. Bentuk budaya positif yang ada dalam keyakinan kelas diantaranya berdoĆ” sebelum belajar, masuk tepat waktu, menjaga lingkungan tetap bersih, taat dan patuh kepada guru.

C. Tujuan

Budaya positif yang akan saya kembangkan di kelas saya bertujuan :

1.      Menciptakan murid yang merdeka belajar dan memiliki disiplin diri yang kuat

2.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan empati terhadap orang lain

3.      Menumbuhkan budaya positif di sekolah dengan menyakini nilai-nilai budaya universal.

 

D. Tolok Ukur

1.      Terbentuknya “Keyakinan Kelas”melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan guru dan murid

2.      Murid menunjukkan tanggung jawab dan empati pada orang lain.

3.      Murid mampu menjalankan dan menerapkan “Keyakinan Kelas”yang telah dibuat.

E. Linimasa Tindakan

1.      Menghadap Kepala Sekolah untuk menjelaskan pentingnya penanaman budaya positif dan keyakinan kelas di sekolah, serta meminta izin untuk mendesiminasikan bersama rekan guru.

2.      Mengumpulkan rekan guru untuk melakukan desiminasi pemahaman materi Budaya Positif (Keyakinan Kelas dan Segitiga Restitusi).

3.      Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan guru kelas untuk membuat keyakinan kelas di kelas masing-masing.

4.      Memantau, refleksi dan mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat.

F. Dukungan yang Dibutuhkan

1.      Dukungan dari Kepala Sekolah, rekan guru, dan murid agar tindakan yang disusun dapat dilakukan secara lancar dan menyeluruh.

2.      Peserta didik yang mendukung dalam membuat keyakinan kelas

3.      Sarana dan prasarana untuk menumbuhkan Budaya Positif di sekolah.

4.      Orang tua dalam melakukan budaya positif di rumah


F. Dokumentasi Kegiatan